Menurut SK SNI S-18-1990-03
(Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton, 1990), bahan tambah kimia dapat
dibedakan menjadi 5 (lima) jenis yaitu:
1. Bahan tambah kimia untuk mengurangi jumlah air
yang dipakai. Dengan pemakaian bahan tambah ini diperoleh adukan dengan faktor
air semen lebih rendah pada nilai
kekentalan yang sama, atau diperoleh kekentalan adukan lebih encer pada faktor
air semen yang sama.
2. Bahan tambah kimia untuk memperlambat proses
ikatan beton. Bahan ini digunakan misalnya pada satu kasus dimana jarak antara
tempat pengadukan beton dan tempat penuangan adukan cukup jauh, sehingga selisih
waktu antara mulai pencampuran dan pemadatan lebih dari 1 jam.
3. Bahan tambah kimia untuk mempercepat proses
ikatan dan pengerasan beton. Bahan ini digunakan jika penuangan adukan
dilakukan dibawah permukaan air, atau pada struktur beton yang memerlukan waktu
penyelesaian segera, misalnya perbaikan landasan pacu pesawat udara, balok
prategang, jembatan dan sebagainya.
4. Bahan tambah kimia berfungsi ganda, yaitu untuk mengurangi air dan memperlambat proses ikatan.
5. Bahan kimia berfungsi ganda, yaitu untuk
mengurangi air dan mempercepat proses ikatan dan pengerasan beton.
Menurut Tri Mulyono menyebutkan
dalam bukunya bahwa bahan tambah dibagi menjadi 7 (tujuh) jenis yaitu:
1.
Tipe A: Water-Reducing Admixture adalah bahan
tambah yang mengurangi air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton
dengan konsistensi tertentu.
2. Tipe B: Retarding Admixtures adalah bahan tambah
yang berfungsi untuk menghambat waktu pengikatan beton. Penggunanya untuk
menunda waktu pengikatan beton (setting time) misalnya karena kondisi cuaca yang
panas, atau memperpanjang waktu untuk pemadatan dan
menghindari dampak penurunan saat beton segar pada saat pengecoran
dilaksanakan.
3. Tipe C: Accelerating admixture adalah bahan
tambah yang berfungsi untuk mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan
awal beton.
4. Tipe D: Water Reducing and Retarding Admixture
adalah bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur
yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan
menghambat pengikatan awal.
5. Tipe E: Water Reducing and Accelerating
Admixture adalah bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton yang konsistensinya tertentu
dan mempercepat pengikatan awal. Bahan ini digunakan untuk menambah kekuatan
beton.
6. Tipe F: Water Reducing, High Range Admixture adalah
bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12%
atau lebih. Fungsinya untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12% atau lebih. Kadar
pengurangan air dalam bahan tambah ini lebih tinggi sehingga diharapkan
kekuatan beton yang dihasilkan lebih tinggi. Jenis bahan tambah ini dapat
berupa superplasticizier. Bahan jenis ini pun termasuk dalam bahan kimia
tambahan yang baru dan disebut sebagai bahan tambah kimia pengurang air. Dosis
yang disarankan adalah 1% sampai 2% dari berat semen. Dosis yang berlebihan
akan menyebabkan menurunnya kekuatan tekan beton.
7. Tipe G: Water Reducing, High Range Retarding
Admixture adalah bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu,
sebanyak 12% atau lebih dan juga untuk menghambat pengikatan beton. Jenis bahan
tambah ini merupakan gabungan superplasticizier dengan menunda waktu pengikatan
beton. Biasanya digunakan untuk kondisi pekerjaan yang sempit karena sedikitnya
sumber daya yang mengelola beton yang disebabkan oleh keterbatasan ruang kerja.
No comments:
Post a Comment